Selasa, 22 April 2014

Foundation of Group Behavior


Group
Adalah dua atau lebih individu yang berinteraksi dan berindependen, ada saling ketergantungan  dan sama-sama mencapai tujuan mereka.
Group di bagi menjadi :

1.    1.   Formal group
Dimana group yang desain pekerjaannya berdasarkan struktur organisasi. Dapat dikatakan formal group selama ada struktur, aturan, hak dan kewajiban.
Contoh :
-          Di dalam gereja, memiliki pengurus-pengurus gereja yang mengatur kegiatan-kegiatan keagamaan dan mereka bekerja sesuai dengan jabatan yang memiliki kewajiban untuk melaksanakan tugas yang harus dikerjakan.
-          Di dalam partai politik, ada yang mempunyai hak untuk membuat keputusan dan ada orang yang menjalankan keputusan tersebut.
a.       Command Group
Kelompok yang ditentukan oleh bagan organisasi, melaksanakan tugas-tugas yang rutin dan melaporkan secara langsung kepada manager.
Contoh : seorang administratif yang melakukan secara rutin dan melaporkan kerjaannya kepada kepala bagian administrasi.
b.      Task group
Dimana di dalam kelompok memiliki individu-individu yang berasal dari berbagai jurusan/bidang yang berbeda yang mengerjakan tugas bersama atau mencapai tujuan bersama.
Contoh : anggota BEM Uk Petra yang didalamnya berasal dari jurusan yang berbeda-beda,menjalankan program-programnya untuk melatih softskill mahasiswa.

2.     2.  Informal Group
Dimana group yang tidak memiliki struktur, aturan, hak dan kewajiban, melainkan terbentuk karena adanya kesepakatan.
Contoh : pertemuan makan malam bersama.
a.       Interest Group
Kelompok yang terbentuk karena adanya suatu minat (kelompok peminat) dan bekerja sama untuk mencapai tujuan masing-masing individu.
Contoh : komunitas fotografi, karena minatnya suka membidik gambar baik orang maupun pemandangan tapi hal itu merupakan kepuasan tersendiri bagi mereka.
b.      Friendship Group
Kelompok yang terbentuk karena individu-individu di dalamnya saling bertukar informasi dan sebagainya dengan yang lain berdasarkan kecenderungan karakteristik yang sama baik dari nama, asal, fisik dan lainnya atau kelompok berkumpul bersama.
Contoh : kelompok para model baik foto majalah atau model catwalk.
Beberapa alasan individu-individu bergabung di dalam group :

-          Keamanan (fisik maupun psikis)
Contoh : Ketika pergi,seseorang lebih merasa aman ketika pergi dengan teman-temanya daripada sendirian.

-          Status
Contoh : anak polisi, karena memiliki status anak polisi banyak yang tidak ingin terlibat masalah dengan mereka karena orang tuanya seorang polisi.
-          Penghargaan
Contoh : seorang anak berkumpul dengan kumpulan anak-anak berprestasi sehingga anak itu bisa ikut berprestasi dan mendapat penghargaan.
-          Kekuatan
Contoh : ketika sebuah kelompok sedang berjalan di koridor sekolah,kelompok itu terlihat lebih kuat dibandingkan jika anak itu berjalan asing-masing sendiri-sendiri
-          Pencapaian tujuan
Contoh : seorang mahasiswa yang masuk sebuah organisasi dengan tujuan untuk mencari banyak teman.

Tahap dari perkembangan grup :

1.       Forming adalah pembentukan kelompok dengan menggabungnya beberapa orang karena adanya suatu tujuan.
Contoh : mahasiswa yang mengikuti seminar suatu unit kegiatan mahasiswa berada di dalam satu kelas dan saling tidak mengenal tetapi karena ada diskusi mengenai suatu pembahasan sehingga mereka saling bertanya jawab dan disitulahterjadi interaksi sehingga mereka menjadi suatu kelompok.
2.       Storming adalah proses dimana setelah terbentuknya kelompok akan mulai muncul konflik dan menyebabkan adanya pengelompokkan di dalam kelompok tersebut , karena ternyata dalam mencapai tujuan bersama tidaklah mulus dan sering terjadi perbedaan pandang dan perbedaan cara mencapai tujuan.
Contoh : ketika dalam kelompok saat pembuatan baju kelompok ada salah satu orang yang menyukai warna biru sebagai baju kelompok dan ada yang mendukungnya sedangkan di sisi lain ada yang menyukai warna coklat dan ada yang mendukungnya, ada pun yang berada dalam posisi tengah.
3.       Norming, Dibuatnya norma dan aturan untuk mencapai tujuan bersama.
Contoh : pembagian manager tiap divisi di dalam suatu perusahaan.
4.       Performing adalah tahap dimana setelah norma dan aturan terbentuk, seluruh anggota menampilkan performanya dalam bekerja secara optimal.
Contoh : seorang administrasi melaporkan hasil kerja ke manajer administrasi.
5.       Adjourning adalah tahap dimana anggota di dalam kelompok mengajukan gagasan baru atau dapat membentuk kelompok lagi dalam kelompok sebelumnya, bisa terbentuk dalam beberapa kelompok. Tetapi proses ini dapat membuat organisasi lebih baik atau lebih buruk.

6 group properties :

1.Role (Peran)
-Role identity : Tergantung karakteristik individu
-Role Perception :Semakin formal,role semakin teridentifikasi dengan clear.
2.Norma : Standar yang diterima untuk perilaku dalam sebuah kelompok(mengatur baik-buruk,boleh-tidak)
Contoh :  seseorang dianggap salah jika berbeda dari orang lain (tidak memakai seragam waktu di sekolah)
3.Status : Posisi yang didefinisikan secara sosial yang diberikan kepada kelompok.
Contoh : perkumpulan Lamborgini club  memiliki status yang tinggi karena orang-orang kaya di dalamnya.
4.Size (Ukuran organisasi) : Kelompok besar cenderung formal,pola ambil keputusan lambat karena terstruktur.
Contoh : Restoran Boncafe dalam mengambil keputusan di rapatkan dulu oleh manjaer-manajernya,tidak seperti di warung seberang jalan yang langsung mengambil keputusan.
5.Komposisi : Orang dengan ragam usia,Ras,suku biasanya pendekatan lebih rumit.
Contoh : Orang Makassar memiliki karakteristik sedikit keras kepala,sehingga agak sulit untuk melakukan pendekatan karena tidak sesuai dengan suku kita.
6.Kohesif : Soliditas tinggi,Organisasi ukuran kecil (kohesif tinggi)

Contoh :Di perusahaan kecil,orang-orang di dalamnya lebih solid daripada di perusahaan besar,karena di perusahaan besar banyak sekali karyawan-karyawan di dalamnya  sehingga masing-masing individu ingin bersaing untuk menjadi yang terbaik.

Kamis, 03 April 2014

Motivasi



Seorang pelajar yang ingin mendapatkan ranking 1 di kelas nya maka ia akan sangat fokus dan tekun pada setiap pelajaran, dia akan selalu memanfaatkan setiap waktu luang untuk belajar. Ingin mendapatkan ranking 1 adalah motivasi mengapa ia selalu memanfaatkan setiap waktu luang yang ada untuk belajar.
Job characteristic model memiliki lima dimensi inti pekerjaan yaitu :

Contoh Kasus: Di sebuah pabrik pengalengan soda yang menggunakan sistem ban berjalan, terdapat banyak pekerjaan tidak memenuhi persyaratan karakteristik . Misalnya, sekelompok pekerja hanya diberi tugas menjalankan mesin pengisi kaleng. Karakteristik pekerjaan mereka sebagai pengisi kaleng soda adalah sebagai berikut :

·         Task identity (identitas tugas): Karena pekerja hanya bertugas mengisi kaleng, mereka tidak dapat melihat keseluruhan proses kerja mulai dari awal (ketika kaleng-kaleng kosong diantarkan ke pabrik) hingga akhir (ketika dus-dus berisi soda kaleng diangkat ke truk, siap diantarkan). Pekerja tersebut hanya melakukan satu bagian pekerjaan saja sehingga tidak dapat dikenali sebagai hasil kinerja pekerja itu saja.

·         Task significance (signifikansi tugas): Para pekerja bisa jadi merasa bahwa pekerjaan mereka tidaklah penting, karena mereka tidak bisa melihat bagaimana pekerjaan mereka pada akhirnya mempengaruhi karyawan lain di perusahaan tersebut atau pembeli soda kaleng. Sehingga pekerja dapat memiliki tingkat kepuasan kerja yang rendah karena merasa pekerjaan mereka tidaklah penting.

·         Skill variety (variasi keahlian): Pekerjaan ini hanya melakukan satu jenis aktivitas, yaitu mengisi kaleng soda, sehingga tidak memerlukan keterampilan yang bervariasi atau berbeda.

·         Autonomy (otonomi): Para pekerja tidak memiliki pilihan atau kontrol dalam pekerjaan mereka karena mereka harus terus mengisi kaleng yang datang dari ban berjalan. Para pekerja hanya melakukan apa yang menjadi tugasnya dan tidak memiliki kebebasan lain sehingga pekerja dapat memiliki tingkat kepuasan yang rendah.

·         Feedback (umpan balik): Para pekerja tidak mendapatkan umpan balik atas pekerjaan yang mereka lakukan sehingga mereka tidak mengetahui apakah mereka telah bekerja dengan baik atau tidak.
Dalam situasi seperti ini, para pekerja tidak mempunyai alasan untuk merasa antusias, termotivasi, atau merasa puas akan pekerjaan mereka, bahkan pekerja mungkin cenderung merasa tidak puas karena karakteristik intrisik pekerjaan tersebut.

Job design
Proses dimana para manager menentukan tugas-tugas individual dan otoritas mereka. Tugas- individual sangat penting karena bisa menyebabkan hal-hal positif (pengalaman positif, self-esteem, penghargaan dan hubungan dengan orang lain) dan hal-hal negative ( stress, kelelahan fisik dan psikis).

 Job redesign
Proses dimana para manager memikirkan kembali pekerjaan apa yang mereka harapkan dari para karyawan. Teknik-teknik dalam job redesigned :

a.        Job rotation
Menggerakkan pekerja dari satu pekerjaan kepada yang lain untuk tujuan mengurangi kejenuhan adalah job rotation (rotasi pekerjaan) atau juga dikenal dngan istilah “rolling”. Contoh : seorang pegawai di sebuah salon A di rolling ke cabang lain salon A tersebut supaya tidak terjadi kejenuhan.

b.        Job enlargement
Memberikan kesempatan pekerja untuk melakukan sesuatu yang lebih. Misalnya, anton menangani Customer relations, Tuti bergerak di bidang Government relations dan lani menangani employee relations, ketignya dapat memperluas pekerjaannya dengan mengijinkan setiap orang dari mereka melakukan ketiga funsi tadi. Penguasaan terhadap bidang tersebut tidak hanya satu orang tetapi tiga orang.

c.        Job enrichment.
Seorang yang bekerja sebagai operator warnet wajib memiliki kemampuan dasar tentang pengoperasian komputer, kemampuan berhitung, dan juga wawasan mengenai internet. Selain keahlian tersebut, operator juga dilatih untuk menghadapi konsumen dan juga cara membetulkan komputer yang bermasalah. Dengan begitu dia tidak hanya berperan sebagai operator yang hanya menerima dan menghitung uang saja, akan tetapi juga memberikan rasa aman dan percaya kepada para konsumennya. Operator tersebut juga harus mampu memberi umpan balik dan menilai kinerja mereka sendiri.




Pekerjaan alternatif

·         Jam kerja yang fleksible : contohnya adalah seorang karyawan harus bekerja antara jam 09:15 pagi sampai jam 12:00 siang, dan 02:00 siang sampai jam 04:15 sore (jam pokok), tetapi ia mempunyai waktu fleksibilitas yang besar ketika ia datang bekerja, makan siang, dan pulang. Contoh tersebut dapat dilihat di contoh gambar di bawah ini

·         Pembagian kerja : Contohnya adalah petugas SPBU. Para petugas di SPBU memiliki tugas penting yaitu mengisikan BBM sesuai pesanan dan juga menerima uang dari pembeli serta memberikan bon jika diperlukan. Akan sulit jika pekerjaan tersebut hanya dilakukan satu orang saja karena pekerjaan yang dilakukan beragam dan terutama ketika banyak pembeli yang ingin mengisi BBM. Tetapi apabila tugas tadi dilakukan oleh dua atau tiga orang, pekerjaan tersebut akan lebih teratur dan juga akan selesai lebih cepat sehingga tidak membuat pembeli lain menunggu.

·         Telecommuting : contohnya adalah pelukis dan web-designer yang dapat melakukan pekerjaan mereka di rumah dan hanya pergi ke perusahaan di suatu waktu saja.