4 tipe dari teamwork adalah :
1. Problem-solving team
Contohnya: sebuah
tim dibentuk ketika masalah penurunan profit tahunan perusahaan terjadi
sehingga tim tersebut memiliki tugas untuk mencari penyebab masalah dan
menemukan solusi terbaik dari masalah penurunan profit tersebut.
2. Sef-managed team
Contohnya :
manajemen senior IBM menarik 21 pekerja dari sekitar 100 ribu staf teknologi
informasinya guna meminta saran bagaimana perusahaan bisa cepat menyelesaikan
proyek dan memasarkan produk secara cepat ke pasar. Ke-21 anggota dipilih karena mereka punya
karakteristik yang serupa dimana mereka pernah berhasil memimpin proyek-proyek
berjangka cepat. mereka bekerja selama 8 bulan saling berbagi informasi,
menguji perbedaan antara proyek-proyek berjangka cepat dan lambat, dan mereka
mampu melahirkan rekomendasi-rekomendasi seputar bagaimana IBM bisa mempercepat
produksinya.
3. Cross-functional team
Contohnya : dalam
sebuah rapat untuk memajukan order pembelian pelanggan, yang melakukan rapat
tidak hanya bagian pemasaran saja, tapi juga terdiri dari direktur saluran
penjualan, perwakilan pengembangan akun, kepala bagian produksi, kepala bagian
operasional dan ahli-ahli solusi untuk ikut dalam membicarakan solusi untuk
dapat memajukan pembelian pelanggan terhadap perusahaan tersebut.
4. Virtual team
Contohnya : sebuah team menggunakan aplikasi
seperti skype untuk melakukan rapat daripada harus bertemu langsung di waktu
dan tempat tertentu, sehingga anggota-anggota tim tersebut dapat mengikuti
rapat dimanapun mereka berada.
Komponen kunci dari teamwork
1. Work design : tim yang memiliki tingkat desain pekerjaan
tinggi adalah virtual team dan problem-solving team. contohnya yaitu dalam
problem-solving team masing- masing individunya dapat berkreasi sesuai
kemampuan dan talenta nya untuk memecahkan satu masalah yang ada.
2. Composition :
- abilities of member :
didalam sebuah perusahaan kita membutuhkan karyawan yang
memiliki kemampuan, selain itu bisa memahami seluruh informasi yang terdapat
pada suatu kasus, menganalisis situasi untuk mengetahui isu apa yang sedang
terjadi, dan memutuskan tindakan apa yang harus segera dilakukan untuk
memecahkan masalah. Dan yang terakhir karyawan yang bisa menjadi pendengar yang
baik
- personality
: seseorang
yang mempunyai extraversion,agreeableness,sifat berhati-hati,dan kestabilan
emosi yang tinggi cenderung mempunyai kemampuan manajerial lebih tinggi. Daripada
seseorang yang personalitynya rendah.
- allocating roles
and diversity :
Tim memiliki kebutuhan yang berbeda,dan orang-orang seharusnya dipilih oleh tim
untuk memastikan adanya diversity,dan agar semua perannya terpenuhi. Contohnya pada
tugas kognitif , kelompok homogen dari laki-laki melakukan relatif buruk untuk
tim ras dan gender campuran atau tim hanya perempuan . karena campuran dari
gender (laki-laki dan wanita) bisa meningkatkan kinerja dari sebuiah tim.
- Size of teams :
Tim yang paling efektif tidaklah
terlalu kecil (dibawah 4) atau terlalu besar (diatas 12).Tim yang terlalu kecil
cenderung kekurangan pandangan keragaman.Sedangkan tim yang terlalu besar
mempunyai masalah dengan berinteraksi secara konstruktif dan kesepakatan.
- member flexibility
contohnya anggota di suatu tim memiliki fleksibilitas
yang tinggi, akan bisa mepengaruhi rekan-rekannya untuk lebih bekerja dengan
baik. Karena orang yang mepunyai fleksibilitas cenderung memahami
situasi atau karakter orang lain.
- member preference :
Tim yang berperforma
tinggi cenderung terdiri atas orang yang lebih senang bekerja sebagai bagian
dari sebuah grup.
3. Konteks
- sumber daya memcukupi : contoh : ketika kepala perusahaan
memutuskan untuk membuat sebuah tim proyek, maka ia juga harus memberikan
sumber daya dan menyusun anggota-anggota dari tim tersebut supaya proyek
tersebut dapat terlaksana.
- kepemimpinan dan struktur : Contohnya : bukti-bukti
menunjukkan bahwa tim yang bekerja secara mandiri (self-managed work team)
kerap menunjukkan kinerja yang lebih baik ketimbang tim yang punya pemimpin
yang diangkat secara formal. Pemimpin dapat merusak kinerja, baik tatkala
mereka ikut campur dalam kerja-kerja yang tengah dilakukan tim self-managed
work. Dalam Tim Self-Managed Work, anggota tim menyerap banyak pekerjaan secara
leibh besar ketimbang yang bisa diasumsikan oleh manajer.
- evaluasi
kinerja dan sistem reward : contonya: selain masing-masing individu mendapat
gaji tetap, anggota-anggota dari sebuah tim proyek A juga mendapat pembagian keuntungan dari apa
yang telah dicapai oleh tim tersebut.
4. Proses
Tujuan bersama:
contohnya : dalam sebuah tim proyek , masing-masing anggotanya mempunyai
tujuan untuk menyelesaikan sebuah proyek dengan sukses.
Specific goals: contohnya : dalam sebuah tim proyek itu ,
masing-masing tim sepakat memiliki tujuan spesifik yang sama yaitu memajukan
pendapatan perusahaan sebanyak 5% setelah proyek diselesaikan sehingga tim
tersebut berusaha untuk mencapai tujuan itu.
Team efficacy : contohnya : dalam sebuah perlombaan,
anggota-anggota dalam tim saling memberi semangat satu sama lain sehingga
terciptalah rasa percaya diri untuk menang perlombaan tersebut
Contlict level: contohnya : sebuah kelompok mendapat teguran
dari dosen karena pekerjaan kelompok mereka masih kurang memuaskan dan akan
mendapat nilai kurang baik, karena adanya teguran tersebut, kelompok tersebut
mulai giat untuk memperbaiki pekerjaan kelompok mereka sehingga keefektifan tim
mulai nampak setelah teguran tersebut terjadi.
Social loafing : contohnya : dalam sebuah kelompok, si A
lebih sering mengerjakan tugasnya seorang diri sedangkan si B malas-malasan
dalam mengerjakan tugas tersebut. Hal tersebut lama-lama mempengaruhi si A
menjadi malas juga dalam mengerjakan tugas kelompok tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar