Kekuatan – Kekuatan yang Mendorong
Perubahan Organisasi :
1. Kondisi
tenaga kerja : Banyaknya tenaga kerja baru yang belum terampil membuat
perusahan harus menyediakan dana untuk fasilitas pendidikan dan pelatihan
tenaga kerja.
2. Teknologi
: Sebagai contoh dalam organisasi bisnis, internet dan short message service
( SMS ) dapat mendorong perusahaan untuk memperluas pemasarannya melalui e-commerce.
Penggunaan komputer dan otomatisasi yang meningkat serta program TQM dapat
meningkatkan kualitas organisasi.
3. Guncangan
ekonomi : Perubahan harga minyak dunia, fluktuasi tingkat suku bunga, fluktuasi
nilai tukar mata uang asing dan tingkat inflasi yag begitu cepat mendorong
perusahaan untuk mengubah strategi – strategi mereka dalam mencapai keunggulan
kompetitifnya.
4. Kompetisi
: Contoh persaingan global seperti merger dan konsolidasi serta pertumbuhan
pedagang eceran khusus.
5. Kecenderungan
sosial : Kaum muda saat ini cenderung untuk menunda perkawinan mereka, dan
separuh dari status perkawinan tersebut berakhir dengan perceraian. Akibat dari
kecenderungan sosial ini adalah meningkatnya jumlah rumah tangga ysng dibina
seorang diri dan meningkatnya permintaan perumahan dan makanan beku bagi mereka
yang berstatus hidup di luar ikatan perkawinan.
6. Politik
: Contoh nya adalah ketika runtuhnya Uni soviet
hampir seluruh kontraktor besar departemen pertahanan Amerika
Serikat harus berpikir ulang akan usaha
bisnis mereka dan membuat perubahan serius dalam menanggapi bubarnya negara Uni
Soviet dan menyusutnya dana pembiayaan untuk Pentagon.
Hambatan
untuk berubah
1. Hambatan
dari individu
Contohnya
adalah adanya prasangka buruk terhadap perubahan dapat mempengaruhi
persepsi individu para manajer terhadap suatu situasi dan dapat menyebabkan
mereka menginterpretasikan perubahan sesuai dengan keinginan mereka untuk
mendapatkan keuntungan sendiri. Contoh lain adalah adanya stress dan ketidaknyamanan
dalam bekerja. Pegawai mengembangkan kebiasaan-kebiasaan rutin yang dapat
mempermudah mereka untuk mengendalikan situasi dan membuat keputusan-keputusan
yang sudah terprogram. Ketika rutinitas terganggu maka para pegawai mengalami
stress. Untuk mengurangi rasa stress mereka cenderung untuk kembali pada
kebiasaan-kebiasaan lama mereka.
2.
Hambatan organisasi
Contohnya adalah
ketika sebuah organisasi menyusun struktur organisasinya, tersusunlah pola
hubungan tugas yang stabil yang berpengaruh terhadap hubungan antar
pegawainya. Ketika terjadi perpindahan
pegawai, hubungan tugas tetap tidak berubah. Hal itu menyebabnya struktur
organisasi menjadi resistan terhadap perubahan.
Mengatasi penolakan terhadap perubahan
Penolakan terhadap
perubahan baik yang berasal dari individu maupun organisasi merupakan hal yang
tidak dapat dihindarkan dari aktivitas perubahan di dalam organisasi. Agen
perubahan harus memilih taktik yang tepat untuk mengatasi penolakan terhadap
perubahan. Taktik tersebut diantaranya :
ü Diberikan pendidikan dan membangun komunikasi yang baik antara manajemen
dan karyawan baik secara individu maupun kelompok.
ü Melibatkan individu untuk berpartisipasi dalam mengambil keputusan
perubahan.
ü Beri kemudahan dan dukungan, misalnya dukungan dalam bentuk penyuluhan dan
terapi, pelatihan keterampilan baru atau pemberian cuti yang dibayar.
ü Rundingkan dengan pihak – pihak yang menolak perubahan.
ü Manipulasi dan kooptasi, manipulasi bisa dalam bentuk menghasut, memutar
balikkan fakta, menahan informasi yang tidak diinginkan atau menciptakan desas
desus palsu. Sedangkan kooptasi merupakan bentuk manipulasi sekaligus
partisipasi yakni berupaya menyuap pemimpin kelompok penolak dengan memberi
mereka peran utama dalam keputusan perubahan.
ü Pemaksaan, dilakukan melalui penerapan ancaman atau kekuatan langsung
terhadap penolak berupa ancaman mutasi, hilangnya promosi, evaluasi kinerja
yang buruk, dan surat rekomendasi yang buruk.
Pendekatan untuk mengatur perubahan organisasi
Lewin mengembangkan model tiga tahap dalam proses
perubahan yang direncanakan yang menjelaskan bagaimana memulai, mengelola dan
menstabilkan proses perubahan. Tahap-tahap dalam proses perubahan tersebut
adalah sebagai berikut:
1) Mencairkan. Tahap pertama dalam model Lewin ini adalah
menciptakan motivasi untuk berubah. Individu dimotivasi untuk meninggalkan
sikap dan perilaku lama mereka dengan sikap dan perilaku baru yang diinginkan
oleh organisasi. Individu diajak untuk tidak merasa puas dengan sikap dan
perilaku lama mereka dalam melakukan sesuatu. Salah satu teknik yang dapat
digunakan untuk mencairkan organisasi adalah dengan benchmarking. Melalui
teknik ini, organisasi dapat membandingkan kinerjanya dengan organisasi lain,
kemudian belajar bagaimana organisasi dengan kinerja terbaik dapat mencapai
tujuan mereka.
2) Mengubah. Proses perubahan selalu melibatkan
pembelajaran, sehingga perlu membekali karyawan dengan berbagai informasi baru,
perilaku baru, dan cara-cara baru. Hal ini bertujuan untuk membantu karyawan
agar mempelajari konsep atau cara-cara baru tersebut. para ahli berpendapat
bahwa perubahan merupakan suatu proses pembelajaran yang bersifat continuous
dan bukan peristiwa sesaat. Oleh sebab itu, teladan, mentor, pakar, hasil
benchmarking dan training merupakan mekanisme yang berguna untuk memfasilitasi
terjadinya perubahan.
3) Membekukan kembali. Pada tahap ini, perubahan
distabilkan dengan cara membantu karyawan untuk mengintegrasikan sikap dan
perilaku yang telah diubah ke dalam cara-cara baru mereka yang normal dalam
melakukan sesuatu. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan kesempatan
kepada karyawan untuk menunjukan sikap dan perilaku baru mereka, maka penguatan
positif perlu diberikan. Bimbingan dan keteladanan juga perlu ditunjukan untuk
menguatkan stabilitas perubahan.
Pengembangan
organisasi
Pengembangan organisasi/ Organization
Development (OD) adalah sekumpulan intervensi perubahan terencana yang
dikembangkan berdasarkan nilai-nilai humanistis-demokratis, dengan tujuan
meningkatkan efektivitas organisasi dan kesejahteraan karyawan. Nilai-nilai
yang mendasari pengembangan organisasi adalah:
a. Penghormatan terhadap manusia. Manusia seharusnya
diperlakukan sesuai dengan martabat dan penghormatan, karena sebagai makhluk
yang sadar, bertanggung jawab, dan memiliki kepedulian.
b. Kepercayaan dan dukungan. Organisasi yang sehat dan
efektif ditandai dengan adanya kepercayaan, kebenaran, keterbukaan dan suasana
yang mendukung
c. Penyeimbang kekuasaan. Organisasi yang efektif tidak
akan memberikan tekanan yang terlalu besar pada wewenang dan kendali yang
bersifat hierarkis.
d. Konfrontasi. Organisasi yang efektif tidak
menyembunyikan masalah, tetapi dikonfrontasi secara terbuka
e. Partisipasi. Para anggota organisasi terkena dampak
perubahan, dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
perubahan tersebut, agar mereka semakin komitmen untuk menerapkan berbagai
keputusan.
Menciptakan Organisasi Pembelajaran.
Organisasi pembelajaran/ learning
organization adalah suatu organisasi yang secara proaktif menciptakan,
memperoleh dan mentransfer pengetahuan, serta mengubah perilakunya berdasarkan
pengetahuan dan wawasan baru. Berdasarkan pengertian ini, maka organisasi
pembelajaran memiliki beberapa karakteristik berikut:
- Organisasi pembelajaran secara aktif
mencoba untuk memasukan ide-ide baru atau informasi baru ke dalam organisasi.
- Organisasi pembelajaran berjuang
untuk mengurangi berbagai hambatan struktural, proses dan interpersonal
terhadap pembagian ide, informasi dan pengetahuan ke seluruh anggota
organisasi.’
- Organisasi pembelajaran membantu
menyumbangkan lingkungan di mana anggota organisasi di dorong untuk menggunakan
perilaku dan proses operasional baru guna mencapai tujuan organisasi. perilaku
individu harus berubah sebagai akibat dari pengetahuan baru.
Organisasi pembelajaran merupakan suatu konsep yang
memberikan kekuatan bagi suatu organisasi agar mampu bertahan dalam menghadapi
perkembangan lingkungan, sehingga organisasi memiliki fleksibilitas untuk
beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang semakin dinamis dan sulit diduga.
Fokus dari organisasi pembelajaran adalah:
a. Organisasi, sebagai kumpulan manusia dengan segala
bentuk, struktur dan budaya, serta visi dan misi organisasi
b. Manusia, sebagai individu anggota organisasi. unsur
organisasi dan unsur individu merupakan dua sisi mata yang yang saling
berinteraksi, saling melekat satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan.
Play casino - No.1 for the Casino Guru
BalasHapusNo longer have the opportunity to https://deccasino.com/review/merit-casino/ go to 1xbet korean the https://sol.edu.kg/ casinos or read the reviews of the slots you love. But they're not always the same. Sometimes you https://septcasino.com/review/merit-casino/ have a new 출장안마 online