Sabtu, 14 Juni 2014

Organizatinal Change


Kekuatan – Kekuatan yang Mendorong Perubahan Organisasi :
1.      Kondisi tenaga kerja : Banyaknya tenaga kerja baru yang belum terampil membuat perusahan harus menyediakan dana untuk fasilitas pendidikan dan pelatihan tenaga kerja.
2.      Teknologi : Sebagai contoh dalam organisasi bisnis, internet dan short message service ( SMS ) dapat mendorong perusahaan untuk memperluas pemasarannya melalui e-commerce. Penggunaan komputer dan otomatisasi yang meningkat serta program TQM dapat meningkatkan kualitas organisasi.
3.      Guncangan ekonomi : Perubahan harga minyak dunia, fluktuasi tingkat suku bunga, fluktuasi nilai tukar mata uang asing dan tingkat inflasi yag begitu cepat mendorong perusahaan untuk mengubah strategi – strategi mereka dalam mencapai keunggulan kompetitifnya.
4.      Kompetisi : Contoh persaingan global seperti merger dan konsolidasi serta pertumbuhan pedagang eceran khusus.
5.      Kecenderungan sosial : Kaum muda saat ini cenderung untuk menunda perkawinan mereka, dan separuh dari status perkawinan tersebut berakhir dengan perceraian. Akibat dari kecenderungan sosial ini adalah meningkatnya jumlah rumah tangga ysng dibina seorang diri dan meningkatnya permintaan perumahan dan makanan beku bagi mereka yang berstatus hidup di luar ikatan perkawinan.
6.      Politik : Contoh nya adalah ketika runtuhnya Uni soviet  hampir seluruh kontraktor besar departemen pertahanan Amerika Serikat  harus berpikir ulang akan usaha bisnis mereka dan membuat perubahan serius dalam menanggapi bubarnya negara Uni Soviet dan menyusutnya dana pembiayaan untuk Pentagon.
Hambatan untuk berubah
1.      Hambatan dari individu
Contohnya adalah adanya prasangka buruk terhadap perubahan dapat mempengaruhi persepsi individu para manajer terhadap suatu situasi dan dapat menyebabkan mereka menginterpretasikan perubahan sesuai dengan keinginan mereka untuk mendapatkan keuntungan sendiri. Contoh lain adalah adanya stress dan ketidaknyamanan dalam bekerja. Pegawai mengembangkan kebiasaan-kebiasaan rutin yang dapat mempermudah mereka untuk mengendalikan situasi dan membuat keputusan-keputusan yang sudah terprogram. Ketika rutinitas terganggu maka para pegawai mengalami stress. Untuk mengurangi rasa stress mereka cenderung untuk kembali pada kebiasaan-kebiasaan lama mereka.
2.      Hambatan organisasi
Contohnya adalah ketika sebuah organisasi menyusun struktur organisasinya, tersusunlah pola hubungan tugas yang stabil yang berpengaruh terhadap hubungan antar pegawainya.  Ketika terjadi perpindahan pegawai, hubungan tugas tetap tidak berubah. Hal itu menyebabnya struktur organisasi menjadi resistan terhadap perubahan.
Mengatasi penolakan terhadap perubahan
Penolakan terhadap perubahan baik yang berasal dari individu maupun organisasi merupakan hal yang tidak dapat dihindarkan dari aktivitas perubahan di dalam organisasi. Agen perubahan harus memilih taktik yang tepat untuk mengatasi penolakan terhadap perubahan. Taktik tersebut diantaranya :
ü Diberikan pendidikan dan membangun komunikasi yang baik antara manajemen dan karyawan baik secara individu maupun kelompok.
ü Melibatkan individu untuk berpartisipasi dalam mengambil keputusan perubahan.
ü Beri kemudahan dan dukungan, misalnya dukungan dalam bentuk penyuluhan dan terapi, pelatihan keterampilan baru atau pemberian cuti yang dibayar.
ü Rundingkan dengan pihak – pihak yang menolak perubahan.
ü Manipulasi dan kooptasi, manipulasi bisa dalam bentuk menghasut, memutar balikkan fakta, menahan informasi yang tidak diinginkan atau menciptakan desas desus palsu. Sedangkan kooptasi merupakan bentuk manipulasi sekaligus partisipasi yakni berupaya menyuap pemimpin kelompok penolak dengan memberi mereka peran utama dalam keputusan perubahan.
ü Pemaksaan, dilakukan melalui penerapan ancaman atau kekuatan langsung terhadap penolak berupa ancaman mutasi, hilangnya promosi, evaluasi kinerja yang buruk, dan surat rekomendasi yang buruk.

Pendekatan untuk mengatur perubahan organisasi
Lewin mengembangkan model tiga tahap dalam proses perubahan yang direncanakan yang menjelaskan bagaimana memulai, mengelola dan menstabilkan proses perubahan. Tahap-tahap dalam proses perubahan tersebut adalah sebagai berikut:

1)     Mencairkan. Tahap pertama dalam model Lewin ini adalah menciptakan motivasi untuk berubah. Individu dimotivasi untuk meninggalkan sikap dan perilaku lama mereka dengan sikap dan perilaku baru yang diinginkan oleh organisasi. Individu diajak untuk tidak merasa puas dengan sikap dan perilaku lama mereka dalam melakukan sesuatu. Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mencairkan organisasi adalah dengan benchmarking. Melalui teknik ini, organisasi dapat membandingkan kinerjanya dengan organisasi lain, kemudian belajar bagaimana organisasi dengan kinerja terbaik dapat mencapai tujuan mereka.

2)      Mengubah. Proses perubahan selalu melibatkan pembelajaran, sehingga perlu membekali karyawan dengan berbagai informasi baru, perilaku baru, dan cara-cara baru. Hal ini bertujuan untuk membantu karyawan agar mempelajari konsep atau cara-cara baru tersebut. para ahli berpendapat bahwa perubahan merupakan suatu proses pembelajaran yang bersifat continuous dan bukan peristiwa sesaat. Oleh sebab itu, teladan, mentor, pakar, hasil benchmarking dan training merupakan mekanisme yang berguna untuk memfasilitasi terjadinya perubahan.

3)      Membekukan kembali. Pada tahap ini, perubahan distabilkan dengan cara membantu karyawan untuk mengintegrasikan sikap dan perilaku yang telah diubah ke dalam cara-cara baru mereka yang normal dalam melakukan sesuatu. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menunjukan sikap dan perilaku baru mereka, maka penguatan positif perlu diberikan. Bimbingan dan keteladanan juga perlu ditunjukan untuk menguatkan stabilitas perubahan.

Pengembangan organisasi
Pengembangan organisasi/ Organization Development (OD) adalah sekumpulan intervensi perubahan terencana yang dikembangkan berdasarkan nilai-nilai humanistis-demokratis, dengan tujuan meningkatkan efektivitas organisasi dan kesejahteraan karyawan. Nilai-nilai yang mendasari pengembangan organisasi  adalah:
a.       Penghormatan terhadap manusia. Manusia seharusnya diperlakukan sesuai dengan martabat dan penghormatan, karena sebagai makhluk yang sadar, bertanggung jawab, dan memiliki kepedulian.
b.      Kepercayaan dan dukungan. Organisasi yang sehat dan efektif ditandai dengan adanya kepercayaan, kebenaran, keterbukaan dan suasana yang mendukung
c.       Penyeimbang kekuasaan. Organisasi yang efektif tidak akan memberikan tekanan yang terlalu besar pada wewenang dan kendali yang bersifat hierarkis.
d.      Konfrontasi. Organisasi yang efektif tidak menyembunyikan  masalah, tetapi dikonfrontasi secara terbuka
e.       Partisipasi. Para anggota organisasi terkena dampak perubahan, dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perubahan tersebut, agar mereka semakin komitmen untuk menerapkan berbagai keputusan.

Menciptakan Organisasi Pembelajaran.

Organisasi pembelajaran/ learning organization adalah suatu organisasi yang secara proaktif menciptakan, memperoleh dan mentransfer pengetahuan, serta mengubah perilakunya berdasarkan pengetahuan dan wawasan baru. Berdasarkan pengertian ini, maka organisasi pembelajaran memiliki beberapa karakteristik berikut:

-          Organisasi pembelajaran secara aktif mencoba untuk memasukan ide-ide baru atau informasi baru ke dalam organisasi.

-          Organisasi pembelajaran berjuang untuk mengurangi berbagai hambatan struktural, proses dan interpersonal terhadap pembagian ide, informasi dan pengetahuan ke seluruh anggota organisasi.’

-          Organisasi pembelajaran membantu menyumbangkan lingkungan di mana anggota organisasi di dorong untuk menggunakan perilaku dan proses operasional baru guna mencapai tujuan organisasi. perilaku individu harus berubah sebagai akibat dari pengetahuan baru.

Organisasi pembelajaran merupakan suatu konsep yang memberikan kekuatan bagi suatu organisasi agar mampu bertahan dalam menghadapi perkembangan lingkungan, sehingga organisasi memiliki fleksibilitas untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang semakin dinamis dan sulit diduga. Fokus dari organisasi pembelajaran adalah:

a.       Organisasi, sebagai kumpulan manusia dengan segala bentuk, struktur dan budaya, serta visi dan misi organisasi

b.      Manusia, sebagai individu anggota organisasi. unsur organisasi dan unsur individu merupakan dua sisi mata yang yang saling berinteraksi, saling melekat satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan.


1 komentar:

  1. Play casino - No.1 for the Casino Guru
    No longer have the opportunity to https://deccasino.com/review/merit-casino/ go to 1xbet korean the https://sol.edu.kg/ casinos or read the reviews of the slots you love. But they're not always the same. Sometimes you https://septcasino.com/review/merit-casino/ have a new 출장안마 online

    BalasHapus